Selasa, 11 Mei 2010

KISAH RAJA NAIPOSPOS DAN KETURUNANNYA

Naipospos adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak khususnya Batak Silindung yang merupakan keturunan dari Raja Naipospos. Raja Naipospos sendiri memiliki 5 keturunan yang menghasilkan 7 (tujuh) marga. Hal tersebut menyebabkan keturunan Raja Naipospos disebut sebagai Naipospos silima saama pitu marga (Naipospos si lima satu bapak tujuh marga).

Raja Naipospos

Raja Naipospos mempunyai 5 (lima) orang putera yang secara berurutan, yaitu:

1. Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang.

2. Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk

3. Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit

4. Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang

5. Marbun, yang merupakan cikal-bakal marga Marbun Lumban Batu, Marbun Banjar Nahor, Marbun Lumban Gaol

Gelar lain Raja Naipospos adalah MARTUASAME. Gelar Martuasame ini didapat Raja Naipospos karena dia mengambil isteri yang kakak-beradik.

Umbahen namambuat boru namarpariban (saama) Raja Naipospos jala alani namasa di tingki marsame Raja Naipospos marbunibuni mambuat tuanboruna napaduahon, gabe digoari ma ibana Martuasame. Jadi Martuasame, goargoar ni Raja Naipospos do i. Ndada goar ni anakna, songon pandok ni nadeba.

Beberapa dari keturunan Naipospos selalu menyebut Naipospos dengan Toga Naipospos dan bukan Raja Naipospos. Perintis merasa lebih baik menyebut Naipospos dengan Raja Naipospos. Karena dalam bahasa Batak, toga berarti kumpulan ataupun dalam bahasa Batak, punguan. Jadi apabila meggunakan kata toga dalam kalimat Punguan Toga Naipospos, kalimat itu dapat diartikan Kumpulan-Kumpulan Naipospos. Apalagi disebut Raja Toga Naipospos, maka artinya semakin amburadul atau tidak baku lagi atau rancu atau bahkan tidak punya arti. Ada baiknya disebut dengan Punguan Raja Naipospos. Sejak dulu pun Naipospos selalu disebut Raja Naipospos dan bukan Toga Naipospos.

Ada baiknya menyebut Raja Naipospos dan bukan Toga Naipospos.

Silsilah Naipospos

Raja Naipospos merupakan putera bungsu dari 8 (delapan) bersaudara, yaitu:

1. Sibagotnipohan

2. Sipaettua

3. Silahisabungan

4. Raja Oloan

5. Raja Hutalima

6. Raja Sumba

7. Raja Sobu

8. Raja Naipospos

Anak laki-laki 8 (delapan) bersaudara itu merupakan hasil perkawinan Tuan Sorbadibanua dengan Nai Antingmalela boru Pasaribu sebagai isteri I (pertama) dan Boru Sibasopaet sebagai isteri II (kedua).

Raja Sumba, Raja Sobu, dan Raja Naipospos merupakan hasil perkawinan Tuan Sorbadibanua dengan Boru Sibasopaet yang konon dikatakan sebagai puteri Kerajaan Majapahit.

Raja Naipospos dan Keturunannya

Setelah keturunan Tuan Sorbadibanua dari isterinyanya Nai Antingmalela boru Pasaribu berpisah dengan keturunan Tuan Sorbadibanua dari isterinya Boru Sibasopaet, maka Raja Sumba, Raja Sobu, Raja Naipospos, bersama dengan ibunda mereka Boru Sibasopaet pergi ke arah Pintupintu hingga tiba di daerah Silindung.

Selanjutnya Raja Sumba yang menurunkan Toga Simamora dan Toga Sihombing, pergi ke arah Meat.

Sedangkan Raja Sobu dan Raja Naipospos membuka perkampungannya yang bernama Lobutangga di daerah Sipoholon, Silindung.

Mangihuthon baritana, tartanom do Boru Sibasopaet di sada tor nadi Hutabarat, Silindung. I do umbahen namargoar tor i ro di nuaeng “Sibasopaet”. Ia hinamborna, ima hatubuan ni hau sitorngom natubu di bona ni tor nadisi. Parsombaonan do i najolo.

Sumber informasi lain menerangkan bahwa Raja Sumba, Raja Sobu, dan Raja Naipospos berpisah di Pariksabungan. Raja Sumba ke daerah Banualuhu Butar, Raja Sobu ke Sihujur, dan Raja Naipospos ke Bahalbatu yang kemudian pindah dan membuka perkampungannya di Dolok Imun, tepatnya dekat Desa Hutaraja, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara sekarang.

Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru Pasaribu. Raja Naipospos memiliki dua isteri karena ia tidak sabar menunggu keturunan dari isteri I (pertama) boru Pasaribu. Sehingga secara diam-diam ia menikahi isteri kedua yang adalah adik dari isteri pertama. Tanpa diduga isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung. Isteri pertama lebih dahulu melahirkan anak bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Donda Hopol, kemudian isteri keduapun melahirkan anak bagi Raja Naipospos dan diberi nama Marbun. Isteri pertama melahirkan 3 (tiga) orang putera lagi bagi Raja Naipospos, yaitu: Donda Ujung, Ujung Tinumpak, Jamita Mangaraja. Putera dari isteri kedua hanyalah Marbun dan dianggap sebagai putera bungsu karena dalam silsilah Batak bahwa keturunan dari isteri yang memberi putera sulung bagi suaminya akan dianggap lebih sulung dan ditulis lebih dahulu kemudian diikuti keturunan isteri lainnya.

Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 5 (lima) orang, yaitu:

1. Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang

2. Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk*)

3. Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit

4. Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang

5. Marbun, yang merupakan cikal-bakal marga Marbun Lumbanbatu*), Marbun Banjarnahor*), Marbun Lumbangaol*)

*)Penulisan marga yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Donda Hopol (Sibagariang)

Donda Hopol adalah putera sulung Raja Naipospos dari hasil pernikahannya dengan isteri pertama boru Pasaribu. Keturunan Donda Hopol pada awalnya bermarga Sinagabariang, karena sesuatu hal kemudian menjadi Sibagariang. Hingga kini keturunan Donda Hopol bermarga Naipospos Sibagariang.

Donda Ujung (Hutauruk)

Donda Ujung adalah putera kedua Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri I (pertama) boru Pasaribu. Keturunan Donda Ujung bermarga Hutauruk. Hingga kini keturunan Donda Ujung bermarga Naipospos Hutauruk.

Ujung Tinumpak (Simanungkalit)

Ujung Tinumpak adalah putera ketiga Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri I (pertama) boru Pasaribu. Keturunan Ujung Tinumpak bermarga Simanungkalit. Hingga kini keturunan Ujung Tinumpak bermarga Naipospos Simanungkalit.

Jamita Mangaraja (Situmeang)

Jamita Mangaraja adalah putera keempat Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri I (pertama) boru Pasaribu. Keturunan Jamita Mangaraja bermarga Situmeang. Hingga kini keturunan Jamita Mangaraja bermarga Naipospos Situmeang.

Marbun

Marbun adalah putera bungsu Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri II (kedua) boru Pasaribu.

Marbun mempunyai 3 (tiga) orang putera yang secara berurutan, yaitu:

1. Lumban Batu, yang merupakan cikal-bakal marga Marbun Lumban Batu

2. Banjar Nahor, yang merupakan cikal-bakal marga Marbun Banjar Nahor

3. Lumban Gaol, yang merupakan cikal-bakal marga Marbun Lumban Gaol

Hingga kini keturunan Marbun bermarga Naipospos Marbun Lumbanbatu, Naipospos Marbun Banjarnahor dan Naipospos Marbun Lumbangaol.

Hubungan dengan Sihotang

Seluruh keturunan Raja Naipospos diikat janji (padan) untuk tidak menikah dengan keturunan Raja Oloan yang bermarga Sihotang. Sehingga Sihotang disebut sebagai dongan padan.

Memang pada awalnya pembentuk janji ini adalah Marbun. Namun ditarik suatu kesepakatan bersama bahwa keturunan Raja Naipospos bersaudara (namarhahamaranggi) dengan keturunan Sihotang. Hal ini dapat kita lihat bersama bahwa hingga saat ini seluruh marga NAIPOSPOS SILIMA SAAMA (Sibagariang-Hutauruk-Simanungkalit-Situmeang-Marbun) tidak ada yang menikah dengan marga Sihotang.

Pendapat Lain

Telah menjadi suatu kebiasan bagi umat manusia untuk berbeda pendapat, tetapi perbedaan pendapat tentang silsilah dalam suatu marga sungguh jarang ditemukan. Sehingga muncul suatu keprihatinan tertentu yang bersifat individu dengan adanya perbedaan pendapat mengenai berapa dan siapa putera Raja Naipospos di kalangan keturunan Raja Naipospos sendiri.

Saat ini begitu banyak pendapat tentang berapa dan siapa putera Raja Naipospos. Berikut ini 2 (dua) pendapat yang memang tak dapat dibuktikan kebenarannya namun sangat berkembang dan acap kali menjadi bahan pertentangan diantara keturunan Raja Naipospos.

Toga Sipoholon dan Toga Marbun

Raja Naipospos mempunyai dua orang putera yang secara berurutan, yaitu:

1. Toga Sipoholon, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang

2. Toga Marbun, yang merupakan cikal bakal marga Lumbanbatu, Banjarnahor, Lumbangaol

Pendapat di atas jelas-jelas adalah salah.

Toga Marbun dan Toga Sipoholon

Raja Naipospos mempunyai dua orang putera yang secara berurutan, yaitu:

1. Toga Marbun, yang merupakan cikal bakal marga Lumbanbatu, Banjarnahor,Lumbangaol

2. Toga Sipoholon, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang

Pendapat di atas pun jelas-jelas adalah salah.

Kesimpulan

* Raja Naipospos mempunyai putera sebanyak 5 (lima) orang, yaitu:

1. Sibagariang

2. Hutauruk

3. Simanungkalit

4. Situmeang

5. Marbun

* Apabila ada individu yang mengatakan bahwa anak Raja Naipospos lebih atau kurang dari lima orang serta mengkarang-karang nama putera Raja Naipospos, itu bukanlah suatu hal yang perlu diiyakan ataupun dimaui.

* Berbagai buku yang telah beredar di masyarakat hingga informasi yang ada di berbagai situs internet sebahagian berpendapat bahwa Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang putera, yaitu: Toga Sipoholon dan Toga Marbun atau Toga Marbun dan Toga Sipoholon. Namun perlu kita ingat bahwa belum tentu semua informasi yang telah kita dapat itu benar. Melainkan kita harus tetap menguji segala sesuatu dan memegang yang baik.

* Taingot ma hatani Tuhanta nasinurat ni si Lukas. Hudok ma tu hamu: Umpintor do on laho muli asa na sada an: Ai sipaoruon do ganup na patimbo dirina; alai na paoru dirina, i do sipatimboon!

* Taingot ma nang tong hata ni apostel Petrus di suratna naparjolo. Laos songon i ma hamu, angka na umposo, unduk ma hamu di angka na tumunggane! Alai saluhutna ma hamu manolukkon haserepon sama hamu, ai dialo Debata do angka na ginjang roha, alai dilehon do asiasi tu angka na serep marroha.

* Mengenai siapa yang pertama sekali mengutarakan dua pendapat di atas tidaklah penting. Yang terpenting sekarang adalah agar kita kembali ke silsilah (tarombo) Raja Naipospos dahulu kala, yaitu: Raja Naipospos mempunyai 5 (lima) orang putera (SIBAGARIANG-HUTAURUK-SIMANUNGKALIT-SITUMEANG-MARBUN).

* Mengenai Toga Sipoholon bahwa kisah hidup Toga Sipoholon hingga saat ini tidak dapat dibuktikan atau diketahui, karena memang Sipoholon bukanlah nama putera Raja Naipospos melainkan salah satu nama daerah persebaran keturunan Raja Naipospos. Dan seandainya Sipoholon adalah ayahanda Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, tentu Sipoholon akan dijadikan menjadi marga seperti halnya Marbun. Namun Sipoholon bukanlah ayahanda Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, sehingga Sipoholon tidak penah dan tidak akan pernah menjadi marga. Melainkan bahwa Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, adalah putera Raja Naipospos sendiri dari isterinya yang pertama boru Pasaribu. Sehingga fakta mengatakan, marga Naipospos yang dapat kita temukan dan bukan marga Sipoholon.

* Mengenai pendapat yang mengatakan Marbun sebagai putera sulung Raja Naipospos, itu merupakan hanyalah karena unsur kepentingan alone agar lebih dihormati. Perlu kita ketahui bersama bahwa pendapat yang mengatakan Marbun sebagai putera sulung ada sejak ± tahun 1983.

* Gelar lain Raja Naipospos adalah MARTUASAME.

* Seluruh marga NAIPOSPOS SILIMA SAAMA (Sibagariang-Hutauruk-Simanungkalit-Situmeang-Marbun) tidak ada yang menikah atau marpadan dengan marga Sihotang.


4 comments:

Jerusman Marbun mengatakan...

Bahhhhh......................... Horas!! Tinitip sanggar asa bahen Huru - huruan, jolo sinukkun Marga asa binoto Partuturan...ia ahu sannari patandahon diri tu abang. Molo Marga ku Lumban Gaol No.17... Hira - hira mar pardia mahu tuhamu??? Jala hutakku sian Sosorgadong,Barangbang Pasir (Palopat) boi do email hamu tu jerusmanmarbun@yahoo.com atau jerusmanm@gmail.com manang facebook http://www.facebook.com/bayu.d.pradita dohot twitter di http://www.twitter.com/RalfBayu manang boi tong dioron muna profil hu di http://www.jerusmanmarbun.wordpress.com manang tong do boi invite hamu PIN BB 28304596 manang boi muse langsung hubungi hamu tu 081376089564. Mauliate ma hudok tu abang siala adong dope dongan marga di Website on ima dongan Marga niba sandiri na rikkot mangaradehon Tarombo ni Toga Marbun.. Marhite Tuhan ta Jesus Kristus Mandok Mauliate ma Ahu. Amen!!! Horassssssssssssss.......

Unknown mengatakan...

Menurut cerita orgtuaku ini pas x kisahnya.tapi biarpun marbun terlahir dari istri ke dua ompung kita tp bapak aku sgt menghormati marga marbun dan menganggapnya lebih tua krn lebih dulu terlahir dari manungkalit.

Unknown mengatakan...

jadi situmeang si abangan sian marbun

Unknown mengatakan...

Marbun do siangkangan

Posting Komentar